28.4.10
OPTIMIS JADI ANAK ROHIS
“ Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalam dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar. “ (HR. Bukhari)
Jadi aktivis kudu optimis. Tampangpun boleh klimis meski jenggotnya tipis. Pakaian juga necis meski dompet selalu tipis. Ya, asal jangan meringis sampe tampangnya kaya teletubbies. He….he…he… engga, denk….
Kamu kudu tampil pede dengan predikat jadi aktivis islam, ga boleh minder. Meski kadang cibiran cemoohan termasuk sindiran suka mampir juga ketelinga para aktivis rohis. Di cap sok alim, sok suci, mau menang sendiri, engga suka gaul, bahkan “bau surga” lekat dengan anak rohis. Kalo yang cewe kebetulan lewat di tengah-tengah gerobolan cowo okem suka di ledekin dengan sapaan “Assalamualaikum, bu Haji........”
Adik-adikku yang sholeha, menjadi aktivis rohis adalah pilihan bukan kebetulan. Jadi, kamu kudu tahu betul resikonya. Sama seperti anak funky n okem mereka juga sudah memilih apa yang di inginkannya. Dan tentunya kudu tahu juga resiko yang bakalan di terima dari pilihannya, jadi kenapa mesti minder, kita di jalan yang benar, adikku. Upppss.... tapi ingat, teman kita yang masih jahiliyah bukan berarti musuh kita, tetep kita anggap sebagai teman. Cuma, memang masih berada di tepat gelap aja. Jadinya, kita yang kudu nuntun OKE???
Naahh, karena kita boleh di bilang di anggap beda sama teman-teman pada umumnya, gerak – gerik kita selalu aja jadi sorotan. Ada yang bangga tapi ga sedikit yang sinis. Itu biasa sayang..... namanya juga romantika hidup adikku. Ga seru rasanya kalo hidup Cuma lurus-lurus aja. Hhmmm...... coba dech telusuri jalan tol. Wuih......jenuh banget deh rasanya. Jadi, kalopun ada cibiran dan cemoohan dari kawan-kawan kita, anggap aja bumbu dalam kehidupan ini.
Anak rohis sering di identikan dengan penampilan yang rada-rada beda, seperti memelihara jenggot, anak cewenya pake jilbab, ilmu agamanya lumayan oke dan perilakunya kalem. Terjun sebagai aktivis rohis sekolahan emang gampang-gampang susah. Gimana engga, hampir setiap gerak-gerik kita pasti dalam pantauan guru dan teman. Uniknya lagi, pandangan miring dan lurus bisa aja di tujukan keanak rohis ini. Nahh itulah kenapa gampang – gampang susah.
DUA ANGGAPAN
Banyak yang menganggap anak rohis serba tahu tentang islam, akhlaknya bagus-bagus, sopan, dan gak pecicilan. Baik yang cewe ataupun yang cowo. Tapi, ada juga yang berkomentar sedikit miring. Misalnya aja, di sebut ekslusif, gak mau gaul, gampang bilang haram atawa halal, dan sebutan lain yang kadang bikin ngga enak hati.
Kalo boleh mengatakan, anak rohis di sekolah itu adalah tipe orang yang banyak temannya, tapi sekaligus banyak “musuhnya”. Yang setuju dan mendukung langkah kita sebagai anak rohis, tentu adalah kawan dalam perjuangan. Tapi bagi yang merasa “disalahkan” - karena perbuatannya emank bertentangan dengan islam – acap kali kelompok ini berdiri berhadapan dengan anak rohis timbulah “perang dingin” atau engga jarang pula “perang panas” alias menggunakan fisik. Nahh, itulah sekilas profil anak rohis, setidaknya emank harus kuat mental. Bukan apa-apa posisi kamu sebagai anak rohis berarti udah siap menghadapi segala kondisi baik atau buruk kondisi itu. Menguntungkan ataupun merugikan. Pokoknya siap di apain aja dech, termasuk kalo harus dihormatin atau dicela. Yang penting, show must go on. PeDe aja lagi, soalnya kita berada dijalan yang benar Bro...
Itu sebabnya kamu kudu percaya diri dan tentunya optimis, donk. Ibaratnya “musuh” yang bisa mengalahkan kamu adalah justru kelemahan kamu sendiri. Kalo kamu gak PeDe atau mungkin merasa rendah diri, berarti kamu telah kalah sebelum bertanding. Lucunya lagi, kamu K.O oleh diri kamu sendiri. Jadi rasa percaya diri ituemank harus senntiasa ditanamkan dalam diri kita. Ya, sebagai modal berjuang. Mental kamu kudu tahan bantingan, lho. Engga boleh loyo duluan hanya karena mendapat rintangan, hambatan, gangguan, dan bahkan ancaman dari luar. Apalagi yang kamu lakukan adalah perbuatan yang benar dan emank diperintahkan oleh Allah swt dan Rasul-Nya, jadi kenapa harus minder?
Firman Allah :
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka mengatakan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), ‘janganlah kamu merasa takut dan merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (Fushshilat:30)
0ke dech mulai sekarang kamu kudu serius, total, dan optimis dalam dakwah.
Tetep semangat ya say...........
Sumber : buku “andai kamu tahu” O. Sholihin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar